Setiap orang tua mendambakan anak yang beriman, menyejukkan hati, taat kepada Allah , berbakti kepada orang tua dan berakhlak mulia. Karena di akhirat kelak anak yang beriman akan dikumpulkan dengan orang tuanya yang beriman, sebagaimana Firman Allah taala,
“Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mencurangi sedikitpun dari pahala amal mereka.” (At-Thur: 21).
Maksud ayat di atas adalah anak cucu mereka yang beiman ditinggikan Allah derajatnya sebagaimana derajat bapak-bapak mereka, dan dikumpulkan dengan bapak-bapak mereka di dalam surga.
Anak adalah dambaan hati, belahan jiwa, kebanggaan dan simpanan berharga bagi orang tua, tempat berteduh dan berkeluh kesah saat usia senja, tempat berbagi duka di kala nestapa, dan tempat bertumpunya harapan orang tua di masa yang akan datang setelah harapan kepada Allah.
Hanya anak salehlah yang akan bisa mencurahkan pikiran, tenaga, harta dan waktu untuk merawat dan menjaga orang tua selagi hayat masih dikandung badan.
Keduanya merupakan rezeki Allah yang dikaruniakan kepada beliau atau keduanya karunia Allah & yang diberikan kepada beliau dalam rangka memuliakan dan mengasihi beliau karena anak sering dicium dan sering dipeluk ibarat bu-nga yang wangi.
Untuk mewujudkan harapan mendapatkan anak sholeh tidaklah mudah. Dibutuhkan perjuangan, kesungguhan, kesabaran, keikhlasan orang tua dalam mengarahkan, membina dan mendidik anak agar menjadi saleh. Dan tidak kalah penting orang tua harus memiliki ilmu agama yang memadai, menguasai ilmu pendidikan, mengetahui tahap perkembangan anak dan meminta bantuan kepada Allah dalam mendidik anak
Mendidik anak di tengah kerusakan dan maksiat yang merajalela, syahwat dilepas tapa kendali, kebaikan diabaikan, ajaran agama dicampakkan, kedurhakaan menjamur, pergaulan bebas tanpa batas, shalat dan ibadah disia-siakan dan hamil di luar nikah tidak dianggap aib, ibarat mencari jarum di tumpukan jerami, membutuhkan kerja keras, keuletan dan kesabaran.
Akan tetapi banyak orang tua yang tidak mau sadar dan tidak bersikap tegas dalam pendidikan, bahkan sebagian orangtua takut kepada anaknya dan tidak bisa berbuat apa-apa ketika melihat anakya sedang berbuat dosa di dean mata.
Usaha untuk mengikis anak menjadi durhaka, harus dilakukan sejak usia dini dengan memberikan stimulus pendidikan sesuai dengan tahap perkembangan anak, yang dimulai dengan perbaikan akidah dan akhlak orang tua. Mendidik anak di atas akidah yang benar, ibadah yang sahih, akhlak yang mulia dan menguasai metode pendidikan akan membuahkan hasil yang luar biasa.
Hambatan dan rintangan dalam mendidik anak akan selalu datang silih berganti namun sebagai orang tua tidak boleh putus asa dan menyerah. Orang tua harus sabar, ikhlas, selalu mendekatkan diri kepada Allah dan berdoa memohon pertolongan-Nya agar dimudahkan dalam mendidik anak-anaknya dan dijadikan anakya menjadi anak saleh.
Buku golden ways anak sholeh bisa menjadi panduan orang tua dalam mendidik putra-putrinya menjadi anak sholeh yang senantiasa beribadah kepada Rabbnya sesuai dengan tuntunan RasulNya, berbakti kepada kedua orang tuanya dan bermanfaat bagi umat di sekitarnya. Buku golden ways ini, penulis semaksimal mungkin merujuk kepada kitab-kitab para ulama Ahlus Sunnah wal Jamaah.
Reviews
There are no reviews yet.