Di antara jenis hijrah yang paling besar yaitu hijrah dari maksiat dan dosa. Nabi telah memerintahkan kepada kita supaya berhijrah dari maksiat dan dosa. Hal ini sebagaimana yang beliau sabdakan dalam hadis yang diriwayatkan oleh muttafaq ‘alaih:
“Dan orang yang berhijrah (muhajir) adalah orang yang berhijrah dari apa yang telah Allah larang darinya.”
Sungguh Rasul telah mengabarkan pada kita bahwa Allah, Rabb semesta alam telah menjadikan pintu taubat senantiasa terbuka hingga matahari terbit dari barat. Maka bersegera dan bergegaslah bertaubat sebab jika tidak, sungguh kematian datang secara tiba-tiba sebagaimana yang telah Nabi kabarkan.
Kematian merupakan hal yang pasti dan datang secara tiba-tiba serta seseorang tidak mampu untuk menolakya. Bisa jadi seseorang dihampiri kematiannya sedangkan ia dalam kondisi melakukan salah satu dari bentuk kemaksiatan.
Kematian mendatanginya dalam kondisi demikian, hingga akhirnya ia bertemu dengan Allah, Rabb semesta alam dalam seburuk-buruk keadaan.
Nabi merupakan seseorang yang telah diampuni dosa-dosanya oleh Allah Rabb semesta alam baik yang sudah lalu maupun yang akan datang, Meski demikian, beliau senantiasa beristighfar tidak kurang sebanyak 70 sampai 100 kali setiap hari.
Beliau senantiasa memohon ampun kepada Allah, Rabb semesta alam di setiap saat, kondisi, dan setiap tempat, serta tidak menyepelekan kedudukan taubat. Hal ini dikarenakan memohon ampun atau bertaubat merupakan sebesar-besar kedudukan yang besar di sisi Allah. Di antara bentuk taubat yaitu dengan cara berhijrah dari tempat-tempat maksiat.
“Dan apabila kamu melihat orang-orang memperolok-olokkan ayat-ayat Kami, maka tinggalkanlah mereka sehingga mereka membicarakan pembicaraan yang lain. Dan jika setan menjadikan kamu lupa (akan larangan ini), maka janganlah kamu duduk bersama orang-orang yang zalim itu sesudah teringat (akan larangan itu).” (Al-An’am: 68)
Jika kamu melihat -wahai Rasul- orang-orang musyrik mengolok-olok dan mengejek ayat-ayat Kami, maka janganlah engkau duduk-duduk bersama mereka sehingga mereka membicarakan pembicaraan lain yang tidak mengandung olokan serta ejekan terhadap ayat-ayat Kami.
Namun, jika setan membuatmu lupa sehingga engkau duduk bersama mereka lantas engkau ingat, maka segera tinggalkanlah majelis mereka dan janganlah engkau duduk bersama orang-orang yang sombong. Jadi sudah berani berhijrah?
Dari Abu Said dalam kitab Shahihain tentang orang yang telah membunuh 100 nyawa, “Malaikat azab berkata bahwa dia belum pernah melakukan kebaikan sedikit pun namun ia telah melakukan amal shalih yaitu adanya keinginan untuk berhijrah dari tempat tinggalnya -tempat tinggal yang buruk- dan ia telah berhijrah ke negeri yang baik namun ia dicabut nyawanya di perjalanan.”
Hal ini merupakan perbuatan baik dan termasuk amal shalih yang paling utama, sebab ia telah pergi berhijrah kepada Rabbnya.
Jenis hijrah yang paling utama adalah hijrah dari tempat kekafiran, hijrah atau meninggalkan orang-orang yang sesat, hijrah meninggalkan perbuatan dan perkataan yang batil, serta hijrah meninggalkan madzhab, pendapat dan pandangan yang menyelisihi Al-Qur’an dan As-Sunnah. Hijrah yang paling utama yaitu hijrahnya hati.
Buku Berani Berhijrah hadir sebagai salah satu panduan yang menjelaskan seluk beluk hijrah dan apa yang perlu dilakukan agar hijrah kita diterima oleh Allah. Tak lupa disajikan juga kisah orang-orang yang telah berhijrah sebagai tauladan.
Daftar Isi Buku Berani Berhijrah
BAB 1 – HIJRAH ZAMAN NOW
- Hijrah dari Maksiat Menuju Taat
- Bentuk-Bentuk Hijrah Masa Kini
- Hijrah Karena Allah dan Rasul-Nya
- Keutaman Hijrah
- Macam-Macam Hijrah
- Hukum Berhijrah
BAB 2 – BERANI BERHIJRAH
– Sebelum Hijrah
- Ahli maksiat tipe manakah kita?
- Jangan meremehkan dosa
- Jauhi perbuatan maksiat
– Proses Berhijrah
- Taubat nasuha
- Allah gembira dengan taubat hamba-Nya
- Segeralah bertaubat bila jatuh dalam maksiat
- Merendah dan menghinakan diri di hadapan Rabbmu
- Ulangi taubat bila dosa dilakukan berulang
- Tinggalkan penyebab kemaksiatan
- Senantiasa beristighfar
- Waktu-waktu istighfar
1. Ketika berdosa
2. Setelah melakukan ketaatan
3. Dalam zikir harian
4. Beristighfar setiap saat
– Setelah Berhijrah
- Berjanji kepada Allah untuk meninggalkan maksiat
- Mengerjakan amal kebaikan
1. Wudhu.
2. Shalat lima waktu - Merealisasikan tauhid
- Bersama dengan orang soleh
- Jangan tinggalkan dakwah
- Jangan membenci seseorang karena dosanya
- Antara maksiat dan permasalahannya
BAB 3 – KISAH MEREKA YANG BERHIJRAH
- Kisah hijrah seorang pembunuh
- Kisah hijrah seorang mantan preman
- Kisah hijrah mantan wanita malam
- Kisah hijrah seorang pemabuk
- Kisah hijrah dari riba
- Kisah hijrah membuka aurat menuju berjilbab
- Kisah hijrah dari musik
Reviews
There are no reviews yet.