Syaikh Bin Baz Sangat Menjaga Waktu
Semua majelis Syaikh Bin Baz, tidak penah sepi dari faedah, meskipun ketika beliau berada di rumah, di tengah kunjungan pernikahan, pada kunjungan Khusus yang diundang oleh sebagian orang, atau bahkan di rumah sakit ketika beliau sedang berobat.
Putra beliau yang bernama. Ahmad, bercerita kepada saya bahwa Ketika yang mulla Syaikh Bin Baz, berada di rumah sakit untuk berobat dan masuk pada waktu shalat, beliau segera melaksanakan shalat berjamaah bersama dengan orang-orang yang berada di sana. Jamaah tersebut berjumlah sekitar 4 atau 5 orang. Ketika selesai mengucapkan salam, beliau langsung memberikan nasehat, mengingatkan dan memberikan pelajaran singkat kepada mereka.
Jika seperti ini keadaan beliau ketika sakit, lantas seperti apakah keadaan beliau ketika dalam keadaan sehat!? Putra beliau, Ahmad juga menceritakan bahwa penjagaan Syaikh Bin Baz, terhadap waktu yang dimiliki juga sangat ketat, bahkan sampai pada saat beliau dalam keadaan safar!
Beliau selalu menyibukkan diri dengan ilmu, baik dengan cara mendikte maupun mendengarkan. Putra beliau berkata bahwa Syaikh, pernah membacakan beberapa kitab ketika sedang dalam perjalanan dengan menaiki mobil.
Syaikh Bin Baz, selalu menyibukkan setiap menit dan detik waktu yang beliau miliki dengan membaca tasbih, istighfar, dan tahlil. Imam as-Sam’ani menyebutkan dalam kitabnya Adäbul Imlä’ wal Istimla’ (hlm. 73) bahwa ketika seorang muhaddits (ahli hadits) seperti beliau sedang berada dalam sebuah halaqah besar dan di sana terdapat beberapa mustamli'”, maka ketika beliau berkata telah mengabarkan kepada kami Waqi’, mustamli menirukan mengulang kata tersebut.
Ketika Syaikh bin Baz, menghubungi seseorang menggunakan handphone dan menunggu orang tersebut membalasnya, kamu akan melihat beliau selalu membaca tasbih dan beristighfar kepada Allah. Syaikh ‘Abdurrahman al-Jallal bercerita kepada saya, bahwa suatu waktu beliau pernah pergi bersama Syaikh untuk berwisata.
Syaikh ‘Abdurrahman bercerita, “Ketika kami beristirahat dan melaksanakan shalat Maghrib – seingat saya-, tiba-tiba langit menjadi mendung dan kemudian turun hujan atas izin Allah. Turunnya semakin deras, maka Syaikh Bin Baz, menyuruh kami untuk kembali, lalu kami kembali pulang.
Di tengah perjalanan pulang, saat malam sudah semakin gelap, beberapa petani melilhat kami dan mereka tahu bahwa Syaikh Bin Baz, sedang bersama kami. Lantas para petani itu menyalakan api yang ditaruh pada pelepah kurma, yang membuat kami dapat melihat jalan dengan jelas. Sedangkan kondisi ekonomi mereka ketika itu sedang dalam keadaan kurang baik. Lalu kami dituntun menuju ladang mereka.
Kami dipersilahkan masuk ke sebuah ruangan kecil yang terbuat dari tanah liat, yang sebenarnya digunakan untuk menaruh jerami. Ketika itu hujan mash tetap turun dengan deras, maka kemudian kami masuk dan duduk bersama Syaikh Bin Baz, di atas tumpukan jerami seraya menunggu hujan reda.
Baca Juga: Kisah-Kisah Kesabaran Para Ulama
Syaikh berkata pada saya: Wahai Abu ‘Abdillah, bacalah! -Abu ‘Abdillah adalah kunyah Syaikh ‘Abdurrahman al-Jallal, semoga Allah menganugrahi kebaikan kepada beliau-. Maka saya terheran-heran, bagaimana saya bisa membaca dalam keadaan yang susah seperti ini, malam, hujan serta sering terdengar petir.
Kemudian Syaikh Bin Baz, berkata kembali: Karena kita sedang duduk, bacalah! Bacalah dari hizibmu. Setelah Syaikh, berkata demikian, saya akhirnya faham bahwa yang dimaksud adalah agar saya memperpanjang bacaan. Kemudian saya membaca surat Al-A’raf, dan ketika selesai membaca, lalu Syaikh, memberi penjelasan dan penafsirannya, seraya air mata beliau bercucuran bagaikan berlomba dengan setiap kata yang beliau ucapkan.”
Lihatlah!-semoga Allah menjagamu- bentuk kegigihan dan ketaatan seperti apalagi yang dapat melebihinya!? Pada malam yang gelap, langit hujan berpetir, akan tetapi beliau tetap merasakan seperti apa berharganya sebuah waktu. Diantara bukti yang menunjukkan kegigihan dan keseriusan Syaikh Bin Baz dalam melakukan keutamaan dan berlomba-lomba dalam kebaikan.
Demikian sekelumit kisah penuh hikmah dari buku biografi Syaikh Bin Baz. Masih banyak kisah-kisah menggugah keimanan dari seorang ulama rabbani yang semoga memberikan pelajaran dan suri tauladan yang baik bagi kita semua.
Reviews
There are no reviews yet.