Sirah Nabawiyah (Kisah Hidup Nabi Muhammad)
Sirah Nabawiyah akan tetap menjadi stok sejarah pertama yang terus diambil oleh generasi demi generasi, dari para pewaris Nubuwwah dan pengemban lentera aqidah, sebagai bekal perjalanan, elemen-elemen eksistensi dan akar-akar perpanjangan mereka. Barangsiapa yang mengkaji sejarah hidup nabi dan memberikan pandangan, sumbangsih pemikiran serta analisa sesuai dengan proporsinya pasti akan melihat sejarah yang memukau dan berjalan secara sistematis.
Dengannya, Rasulullah bersama sekelompok kaum Mukminin berhasil mengalahkan elemen-elemen materialistik dan para penyokong daya tarik bumi, dan menjunjung tinggi kemanusiaan pada suatu tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya sepanjang sejarah kemanusiaan. Siapa saja yang mengamati sirah nabi secara mendalam dengan tujuan berupaya menyelidiki rahasia di balik sejarah yang dulunya demikian kering dan gersang lantas tiba-tiba menjadi subur dan menumbuhkan bunga-bunga insani nan indah bagi dunia, kemudian melaluinya nabi muhammad melahirkan para tokoh yang jika Anda berusaha mencelanya dengan sesuatu pasti tak akan mampu mencelanya, hanya saja mereka bukanlah para malaikat; siapa saja yang mengamati hal itu, dia akan menjumpai sirah nabi muhammad seakan bertutur kepadanya:
“Sesungguhnya di sinilah dunia padang pasir yang telah mencetak di haribaannya para tokoh yang menyebarluaskan Islam ke seluruh penjuru dunia.”
Andai Anda renungkan kisah hidup nabi muhammad, niscaya Anda akan menjumpainya bertutur kepada Anda, “Sesungguhnya aku akan mencetak umat yang kelak menjadi sejarah bumi ini.”
Tidak ada orang yang mampu bersabar seperti beliau di dalam menghadapi malapetaka, tegar di atas al-Haq, hati mantap dan tenang menghadapi guncangan-guncangan dunia, juga tidak ada orang yang seperti beliau di dalam kasih sayangnya, kelembutan hati serta ketinggian jiwa melebihi makna-makna keabadian bumi. Memang beliau telah diciptakan demikian untuk mengatasi semua peristiwa yang teriadi dan menundukkan alam nan penuh materi. Dengan demikian, beliau selama-lamanya adalah sumber sejarah bagi seluruh nilai kemanusiaan, sementara bagi dunia beliau adalah ibarat otak sistem pemikirannya yang benar.
Urgensi Belajar Sirah Nabawiyah
Allah telah menjadikan tabiat yang baku dalam hati Rasulullah lalu menjauhkan antara dirinya dan kesesatan hawa nafsu dan sifat alamiah yang berlebih-lebihan. Karenanya, siapa yang membaca sirah nabawiyah beliau dan berusaha mengenal ciri-ciri fisik dan sabda-sabda beliau, pasti akan selalu mencari karakteristik yang telah diciptakan Allah pada masing-masing darinya.
Dan, kelak akan tampak baginya penafsiran-nya, bahwa dunia ini tidak akan mampu untuk merealisasikan tujuan akhlaknya yang mulia selain pada kepribadian beliau, dan bahwasanya beliau adalah manusia biasa, ibarat sebuah pergerakan bagi kemajuan aspek kemanusiaan, dan sebagian dari mukjizat-mukjizatnya, bahwa beliau telah menambahkan ke dalam sejarah hidupnya, apa yang tidak mungkin dilakukan seluruh manusia dalam seluruh sejarahnya.
Dan setiap perihal beliau telah diatur oleh aturan Ilahi, laksana sifat-sifat yang telah dibentuk oleh-Nya dan digantungkan ke leher sejarah untuk memberikan makna-makna kehidupan, bagaikan tergantungnya matahari di langit untuk memberikan materi-materi kehidupan.
Andaikata Anda merenungi bayan (gaya bahasa) beliau, niscaya Anda akan menjumpainya sedang memindahkan raga Anda menuju kondisi yang persis seperti yang ada dalam benak Anda; taman yang bersenyawa dengan hati, pemandangan yang imajinasinya menggetarkan jiwa, atau perasaan yang menambah kehidupan dalam aliran darah, dengan demikian tenang, menjiwai, menyentuh dan penuh kenikmatan.
Kemudian ditambah lagi, bahwa ia (bayan beliau) dapat memperbaiki jiwa Anda dari aspek kemanusiaan, lalu Allah menganugerahkan darinya sebagaimana orang yang dianugerahi cahaya, maka tiba-tiba Anda telah merasakan bayan tersebut seakan melihat langsung kepada sang pembicara dari balik ucapannya yang dia tak lain adalah beliau. Demikianlah yang terjadi ketika mengamati ucapan beliau, ucapan yang semakin Anda merenungkannya maka ia akan semakin menambahkan makna buat Anda.
Dari sini, tampaklah urgensi nan amat sangat dari fungsi sirah Rasulullah dan sabda-sabdanya di dalam jiwa yang beriman, bagaikan urgensinya fungsi hati di dalam jasad, ia merupakan kontrol bagi jiwa bagaikan kontrol hati kecil (perasaan) terhadap akal, sehingga dengan demikian, ketinggian, kemuliaan dan keagungan melalui jasad-jasad berada di atas daya tarik materi dan belenggu-belenggu bumi.
Jiwa tidak akan mampu merealisasikan faktor-faktor ini sementara masih terdapat padanya sisa-sisa (pengaruh) materi atau daya tarik bumi dan ia tidak akan mampu berkibar dan terbang kecuali bila menemukan tujuan dari eksistensinya melalui perjalanan historisnya yang panjang, di mana tak satu umat pun yang berhasil menggapainya sebagaimana yang telah digapai oleh umat Islam.
Keunggulan Sirah Nabawiyah Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri
Karena demikian urgennya kedudukan sirah nabawiyah di dalam kehidupan kaum Muslimin sepanjang sejarah dan kehidupan kontemporer mereka, maka banyak sekali buku-buku yang ditulis tentang hal itu namun memiliki sudut pandang yang berbeda terhadap sirah dan metode-metode pengupasannya.
Meskipun demikian, di sana terdapat beberapa buku dalam bidang ini yang memiliki keistimewaan tersendiri dari sisi cakupannya yang luas (universal) dan sempurna serta akurasi manhajnya sehingga membantu pembaca di dalam menelusuri perjalanan hidup Rasulullah secara sistematis yang pada akhirnya dapat membantunya pula di dalam memahaminya secara universal dan komplit serta dapat menangkap isinya secara utuh tanpa kekurangan atau cacat sedikit pun.
Buku sirah nabawiyah ini, ar-Rahiq al-Makhtum, buah karya al-Ustadz Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri, seorang dosen di Jami’ah Salafiyah India termasuk salah satu buku yang terbilang istimewa dari sisi pengupasan sisi sejarah dan istimewa karena manhajnya (metodologinya) yang jelas dan cakupannya yang universal dalam menyajikan sirah nan semerbak ini secara mendalam namun dikemas dengan mudah, terbebas dari cacat cela atau cerita-cerita batil yang biasanya identik dengan sebagian buku-buku sirah.
Buku ini juga istimewa karena dapat membantu setiap pembaca atau peneliti sirah di dalam menemukan apa yang dinginkannya. Terlebih, buku ini telah memenangkan hadiah pertama dalam perlombaan karya tulis tentang Sirah Nabawiyah yang diselenggarakan oleh Rabithah al-Alam al-Islami.
Di sini, kami tidak lupa untuk menyeru agar upaya penulisan buku sirah nabawiyah ini dikategorikan sebagai tambahan atas upaya yang sedemikian besar dari para ulama India sepanjang masa di dalam kepedulian dan upaya mereka dalam menjaga peninggalan Islam, dan kreasi mereka yang tiada tanding di dalam bidang-bidang tafsir, sirah serta secara khusus lagi, hadits dan ilmu-ilmunya.
Buku ar-Rahiq al-Makhtum kemudian diterjemahkan kedalam bahasa indonesia oleh penerbit Darul Haq dengan judul Sirah Nabawiyah Perjalanan Hidup Rasul Yang Agung Muhammad Alaihi Sholatu Wassalam dari Kelahiran hingga Detik-Detik Terakhir.
Daftar Isi Buku Sirah Nabawiyah
- Letak strategis dunia Arab dan suku-sukunya
- Lembaga pemerintahan dan keemiran di Jazirah Arab
- Keyakinan dan kepercayaan bangsa Arab
- Kondisi masyarakat Arab di masa jahiliyah
- Nasab dan keluarga besar nabi Muhammad
- Kelahiran Nabi & 40 Tahun sebelum kenabian
- Fase Makkah
- Di bawah naungan kenabian dan kerasulan
- Perjuangan dakwah
- Berdakwah secara terang-terangan
- Pemboikotan menyeluruh
- Tahun kesedihan
- Dakwah di luar kota Makkah
- Menawarkan Islam kepada kabilah dan individu
- Isra’ dan Mi’raj
- Bai’at aqabah pertama
- Bai’at aqabah kedua
- Kontingen-kontingen pertama yang berhijrah
- Parlemen Quraisy ‘Darun Nadwah’ mengadakan sidang istimewa
- Nabi berhijrah
- Kehidupan di Madinah
- Kondisi aktual di Madinah ketika berhijrah
- Membangun masyarakat baru
- Perjanjian dengan kaum Yahudi
- Perlawanan berdarah
- Perang Badar kubra
- Aktifitas militer menjelang perang Uhud
- Perang Uhud
- Pengiriman batalyon dan delegasi
- Perang Ahzab
- Perang dengan bani Quraizhah
- Aktifitas militer setelah perang bani Quraizhah
- Perang bani Mushthaliq
- Umrah al-Hudaibiyah
- Pengiriman surat kepada para raja dan penguasa
- Aktifitas militer pasca perjanjian hudaibiyah
- Perang Khaibar dan Wadil Qura
- Perang lain di tahun ke-7 hijriyah
- Umratul Qadha’
- Perang Mu’tah
- Perang penaklukan kota Makkah
- Perang Hunain
- Pengiriman delegasi dan pasukan khusus
- Perang Tabuk
- Abu Bakar melaksanakan manasik haji
- Menyoroti peperangan Rasulullah
- Manusia berbondong-bondong masuk Islam
- Keberhasilan dakwah dan pengaruhnya
- Haji Wada’
- Rasulullah wafat
- Rumah tangga Nabi
- Sifat dan budi pekerti Rasulullah
Reviews
There are no reviews yet.