Bagaimana Anda tahu kalau Anda telah berhasil dalam tadabbur Al-Quran, atau tidak? Berapakah tingkat keberhasilan saya? Di manakah posisi saya terhadap bidang amal ini di antara bidang-bidang kehidupan pendidikan? Jawabannya, keberhasilan dalam tadabbur Al-Quran itu ada tanda-tanda ilmiah dan amaliah,
diantaranya: (Selengkapnya bisa dibaca di buku Panduan Tadabbur Al-Quran)
Pertama, tetap menjaga bacaan hizb Al-Quran yang telah ditetapkan walau dalam situasi bagaimana pun dan tidak mendahulukan pekerjaan lain walau apa pun alasannya.
Kedua, meningkatkan bacaan hizb Al-Quran sampai ke tingkat akhir, yaitu mengkhatamkan Al-Quran secara hafalan setiap pekan, dibaca dalam shalat malam dengan tartil, berulang-ulang, berhenti, dikeraskan, dan dilagukan. Inilah tujuh kunci praktis itu.
Ketiga, memasukkan pesan ayat-ayat Al-Quran ke dalam hati sepanjang malam dan siang secara spontan dan otomatis. Sebagaimana Mutharrif bin Abdullah berkata, “Aku berbaring pada malam hari di tempat tidur sambil mentadaburi Al-Quran dan membandingkan amalku dengan amal ahli surga.”
Keempat, Anda menguasai tafsir Al-Quran tematik. Yakni anda memiliki kemampuan menyebutkan ayat manakah yang temanya sesuai dengan apa yang ingin Anda gunakan sebagai dalil tanpa kesulitan. Dan Anda memiliki penguasaan yang mendetail tentang kosa kata Al-Quran, di mana Anda bisa mengaitkan antara kosa kata itu secara spontan dan otomatis, meskipun kosakata itu banyak atau letaknya di dalam Al-Quran berjauhan.
Jika tadabbur Al-Quran ini ditambah dengan tadabur sunnah, maka penguasaan ini menggabungkan ayat-ayat dan hadits dalam waktu yang sama. Pencapaian penguasaan tersebut tidak disyaratkan harus menguasai imu alat dahulu. Tetapi, orang yang sering membaca Al-Quran dan As Sunnah untuk mentadabburinya, ia dapat menguasainya. Hal ini telah terbukti pada sejumlah orang awam dan beberapa dai.
Kelima, hendaknya akhlaknya adalah Al-Quran dalam setiap urusan hidup. Akhlak Al-Quran itu banyak dan agung. Di antaranya adalah seperti yang disebutkan dalam permulaan surat Al mukminun, surat Al-Ma’arij, surat Al-Ahzab ayat ke-35, permulaan surat Al-Baqarah, akhir surat Al-Furqon dan masih banyak lagi.
Ini adalah tuntutan, cita-cita dan tujuan. Pencapaian salah satu darinya dianggap sebagai kesuksesan besar dan kemenangan yang nyata. Banyak orang di antara kita yang berharap seperti pada ayat, “Orang-orang yang khusyuk dalam shalat mereka..” (Al-Mukminun [23] : 2). Juga berharap seperti pada ayat, “Dan orang-orang yang menahan marah dan memaafkan manusia.” (Al-Imran [3] : 134).
Mereka Juga berharap bisa menjadi bagian dari orang-orang dalam ayat, “Bila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, keimanan mereka bertambah dan kepada Rabb mereka bertawakal” (Al-Anfal (8) ; 5) Dan masih banyak lagi sifat-sifat agung yang berusaha dicapai oleh orang-orang shalih dan berusaha diwujudkan oleh orang-orang yang ingin sukses.
Keenam, mengajak orang lain agar sukses dalam tadabbur Al-Quran, terutama kerabat dekat. Karena, salah seorang di antara kalian tidak sempurna imannya sebelum ia mencintai untuk saudaranya seperti ia mencintai untuk dirinya sendiri.
Jadi, semangat dan kegigihannya dalam mengajak orang lain merupakan satu tanda bahwa ia benar-benar merasakan kesuksesan dan berharap agar keluarga dan teman-temannya juga merasakan apa yang ia rasakan. Adapun orang yang belum meraih salah satu tanda ini maka kesuksesannya terhadap Al-Quran kurang meyakinkan Dan enam tanda tersebut memiliki kelas, dan tingkatan sendiri- sendiri.