Buku Mukjizat Shalat Dhuha ini berbicara tentang ibadah shalat secara umum, dan shalat Dhuha secara khusus, terutama berkenaan dengan berbagai keutamaan dan keajaibannya. Di antaranya adalah sebagai salah satu pintu kekayaan yang hakiki. Demikian juga hubungannya dengan pintu-pintu rezeki yang lainnya.
Shalat Merupakan ibadah Utama
Shalat merupakan bentuk ibadah yang paling penting bagi setiap muslim. Shalat memiliki kedudukan yang sangat tinggi dan sangat agung dalam Islam. Jika iman adalah perkataan dengan lisan, keyakinan dengan hati; dan amalan dengan organ badan, maka shalat merupakan salah satu bentuk amalan tersebut, serta bentuk ketaatan kepada Dzat Yang Maha Penyayang.
Shalat merupakan rukun Islam kedua dan tiang agama. Dan shalat pulalah yang membedakan antara seseorang itu muslim ataukah kafir. Shalat merupakan rehatnya hati setiap muslim. Ingatlah bahwa ketika Rasulullah sedang dilanda kesulitan dan kesempitan, maka beliau mengatakan:
“Wahai Bilal, beri kami kesempatan untuk rehat dengan cara mengerjakan shalat”
Dengan demikian, shalat merupakan solusi bagi tiap persoalan dan jalan keluar dari setiap kegundahan dan kesempitan. Betapa eloknya jika setiap muslim senantiasa bergegas menuju rumah Allah di muka bumi ini untuk mengerjakan shalat fardhu. Akan tetapi, akan lebih elok lagi manakala jalinan dan komunikasi dengan Rabbnya terus berlanjut hingga di luar shalat fardhu, yaitu ketika masing-masing individu sedang sibuk dengan urusan penghidupan, sekalipun hanya menyempatkan waktu sejenak untuk menunaikan shalat Dhuha.
Shalat Dhuha adalah jenis shalat sunnah yang dikerjakan pada saat manusia pada umumnya sedang dalam kesibukan dengan pekerjaan mereka masing-masing. Misalnya adalah ketika para pegawai sibuk di kantor, guru dan siswa di sekolah, karyawan di pabrik, pedagang di pasar, dokter di rumah sakit, ibu rumah tangga di rumah, dan lain sebagainya.
Di antara mereka ada yang diberi taufiq (petunjuk dan pertolongan) oleh Allah dan dimudahkan oleh-Nya untuk memanfaatkan sebagian waktu istirahatnya
dalam menunaikan shalat Dhuha demi mendekatkan diri kepada-Nya dan demi mengharap pahala yang besar dari-Nya.
Ringkasan buku mukjizat shalat dhuha
Pertama-tama, buku ini berbicara mengenai ibadah shalat dalam Islam. Melalui uraian ini diharapkan akan lahir konsepsi yang benar mengenai ibadah shalat yang kita kerjakan, baik shalat maktubah maupun shalat nafilah. Diharapkan pula akan terus lahir spirit untuk menggiatkan dan menigkatkan kualitas ibadah shalat yang kita kerjakan, agar kita berhasil memetik buahnya yang luar biasa, baik di dunia maupun kelak di akhirat sana.
Bagian kedua berbicara mengensi waktu dhuha dan pintu-pintu rezeki. Uraian pada bab kedua ini mengarahkan kita agar memiliki pemahaman yang lurus mengenai waktu-waktu yang kita lalui dalam hidup ini, khususnya waktu dhuha yang istimewa.
Waktu di mana hampir semua manusia sibuk mengais rezeki yang disediakan oleh Allah Rabbul Izzati. Pada waktu ini hampir semua pikian manusia terfokus ke sana. Maka, uraian dalam bab ini mengajak kita agar memahami dengan hati nurani akan makna dan nilai dari rezeki dan kekayaan yang hakiki. Dan, yang lebih penting lagi adalah bagaimana senantiasa mengikatkan jiwa kita dengan Dzat Pemberi Rezeki, salah satunya adalah dengan menjalankan shalat Dhuha saat rezeki dibagi-bagi.
Sesudah itu kita dibawa untuk menyelami fiqih shalat dhuha, Tujuannya adalah agar dalam menjalankan praktik ibadah selalu sesuai dengan sunnah, bukan mengada-ada dan melakukan bid’ah. Sebab, mengikuti sunnah merupakan salah dari dua syarat pokok diterimanya amal, disamping ikhlas karena Allah.
Bab terakhir buku mukjizat shalat dhuha membahas tentang doa dan munajat. Bab ini pertama-tama berbicara mengenai sebuah prinsip sangat mendasar bahwa doa adalah ibadah. Doa bukan sekedar permintaan kepada Allah agar Dia berkenan memenuhi keperluan kita. Doa memiliki makna yang lebih istimewa, yaitu munajat dan taqarrub kepada-Nya agar kita mendapat ridha-Nya.
Reviews
There are no reviews yet.