Panduan Lengkap Nikah dari A sampai Z
Harga Normal Rp 129.000, Harga Diskon Rp 99.000

Pernikahan merupakan perkara yang agung dan ikatan yang suci lagi mulia antara dua jenis manusia. Pernikahan merupakan pembeda antara manusia dan binatang. Sebab pernikahan bukan sekedar wadah untuk melampiaskan hasyrat birahi semata. Sehingga dalam waktu sekejap akan hancur berantakan manakala kejenuhan muncul dan kebosanan terhadap pasangan timbul. Tapi lebih dari itu pernikahan merupakan karunia Ilahi yang patut disyukuri. Dengannya manusia dapat berkembangbiak, menemukan kedamaian dan kebahagiaan serta terjaga kehormatannya.

Namun demikian, betapa banyak orang yang mengeluhkan kegagalan pernikahannya?. Kondisinya sebelum menikah jauh lebih baik daripada setelah menikah. Pernikahan yang dikhayalkannya sebagai sesuatu yang indah dan diharapkan dapat memberikan kebahagiaan, ternyata malah membuatnya sengsara bagaikan hidup di neraka.

Tidak diragukan lagi, hal tersebut terjadi sebagai akibat dari keengganan mengikuti petunjuk Ilahi. Pernikahan yang dijalaninya hanya semata mengikuti hawa nafsu dan kesenangan duniawi, sehingga dalam waktu singkat keindahan semu dan palsu itu memudar dan pada akhirnya hilang sirna.

Pernikahan yang sukses adalah pernikahan yang dapat menghadirkan keindahan hidup, ketentraman jiwa dan kebahagiaan hakiki, laksana hidup di Surga dunia. Semua itu dapat kita raih manakala kita mengikuti petunjuk Ilahi dalam menjalaninya. Menikah akan menggenapkan setengah dari agama sebagaimana sabda Rasulullah alaihi sholatu wa sallam berikut:

مَنْ تَزَوَّجَ فَقَدِ اسْتَكْمَلَ نِصْفَ اْلإِيْمَانِ، فَلْيَتَّقِ اللهَ فِي النِّصْفِ الْبَاقِى.

“Barangsiapa menikah, maka ia telah melengkapi separuh imannya. Dan hendaklah ia bertaqwa kepada Allah dalam memelihara yang separuhnya lagi.’”[HR Tabrani]

Pastikan pernikahan anda sesuai petunjuk Ilahi dengan membaca buku ini, sehingga Surga dunia dan akherat dapat teraih insya Allah.

• Anjuran Untuk Menikah
• Pernikahan Yang Diharamkan
• Wanita Yang Dihalalkan dan Yang Diharamkan (Untuk Dinikahi)
• Larangan Hidup Membujang
• Memilih Isteri dan Berbagai Kriterianya
• Tentang Memandang Wanita Yang Dipinang
• Istikharah Untuk Nikah dan Hal Lainnya
• Seseorang Dilarang Meminang Pinangan Saudaranya
• Orang Tua Menawarkan Puterinya Atau Yang Dibawah Perwaliannya Kepada Laki-Laki Shalih
• Hal-Hal Yang Berkaitan Dengan Mahar
• Nikah Tidak Sah Kecuali Dengan Keberadaan Wali
• Gadis Diminta Izinnya dan Janda Diminta Perintahnya
• Mempertimbangkan Al-Kafaah
• Memenuhi Syarat-Syarat Nikah
• Aib Pada Wanita Yang Dinikahi
• Kebiasaan-Kebiasaan Yang Wajib Dijauhi Dalam Pernikahan (Kemunkaran-Kemunkaran Dalam Pesta)
• Adab-Adab Pernikahan
• Hak Isteri
• Hak Suami
• Pesan-Pesan Untuk Suami Istri
• Poligami

Tafsir Ibnu Katsir adalah salah satu karya fenomenal keislaman dalam bidang tafsir. Kitab yang disusun oleh Imam Ibnu Katsir tersebut menjadi rujukan yang shahih dan paling diterima oleh umat islam. Hal ini tidak mengherankan karena karya beliau ini sarat dengan riwayat, baik Al-Quran, hadits maupun atsar dari para salaf. Bahkan Syaikh Sami bin Muhammad Salamah mengatakan bahwa hampir seluruh hadits dalam kita Al Musnad yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad bin Hanbal -rahimahullah- tercantum dalam tafsir ibnu katsir. Perkataan tersebut diuraikan dalam tahqiq beliau pada Kitab tafsir Al Quranul Adzim.

Imam ibnu katsir ketika melakukan penafsiran Al-Quran menggunakan metode yang ilmiah. Tafsir dilakukan dengan cara menyebutkan ayat dalam alquran terlebih dahulu. Beliau kemudian menjelaskan maknanya secara umum, selanjutnya ayat tersebut ditafsirkan dengan ayat lain, hadits nabi, perkataan para salaf dari kalangan sahabat dan tabiin. Beliau terkadang menjelaskan hukum-hukum yang berkaitan dengan ayat didasarkan atas pemahaman terhadap dalil-dalil dan pendapat para fuqaha (ahli fiqh). Apabila hukum-hukum yang terkait terdapat khilaf diantara fuqaha, imam ibnu katsir merajihkan salah satu pendapat yang lebih kuat.

Dengan pembahasan yang detail dan mendalam, tafsir ini menjadi kitab yang sangat tebal. Hal ini mengakibatkan sebagian besar umat islam yang masih awam merasa berat untuk membaca dan menelaah kitab aslinya yang jumlahnya berjilid-jilid.

Mengingat hal tersebut, Syaikh Shafiyurrahman al-Mubarakfuri membentuk sebuah tim khusus untuk meringkas kitab tafsir ibnu katsir ini dengan metode sebagai berikut:

1. Memberikan judul pada setiap pembahasannya
2. Menisbatkan hadits pada rawi yang meriwayatkannya
3. Menampilkan hadits shahih, hasan serta hadits lain yang dapat diterima. dan,
4. Memilah hadits dhaif dan maudhu serta membuang kisah israilliyat.

Kitab ringkasan tersebut diberi judul Al Misbaul Muniir fii Tahdzib At Tafsir Ibnu Katsir. Kitab ini kemudian diterjemahkan oleh Pustaka Ibnu Katsir dengan judul Shahih Tafsir Ibnu Katsir yang terdiri dari 9 jilid. Buku terjemahan ini memiliki beberapa kelebihan diantaranya:

1. Pencantuman nomor ayat dan surat
2. Adanya takhrij hadits yang tercantum didalam kitab merujuk pada takhrij oleh Syaikh Hani Al Haaj dari sisi penomoran dan pengesahan hadits.

Dengan berbagai keistimewaan diatas, maka kitab Shahih Tafsir Ibnu Katsir (9 jilid) ini merupakan kitab yang sangat bagus untuk dimiliki bagi setiap muslim yang ingin memahami Al-Quran dengan baik.